Sangat jarang kita bisa menemukan fotografer wanita di kota kita, terlebih mereka yang menggunakan kamera analog untuk menjepret suatu moment. Beda hal nya dengan Ningtyas Putri Octaviani atau yang lebih akrab dengan panggilan Ovi, yang menggeluti dunia fotografi analog dari tahun 2016 yang lalu. Berawal dari ketertarikannya dengan bentuk kamera analog, dan tantangan yang lebih ketimbang kamera digital dalam hal mengabadikan gambar, sekarang Ovi sudah mempunyai 3 kamera analog. Diantaranya ada kamera Nikon fm2n, Yashica Electro 35 gtn, dan Pocket Brica. Ovi juga aktif di tiap kegiatan street hunting nya komunitas Kamera Analog Borneo. Seringkali mereka keliling jalan atau pasar, untuk abadikan tempat atau moment tertentu. Ovi berpendapat bahwa yang paling berkesan adalah proses saat hendak mencetak foto nya, karna memakan waktu yang cukup lama. Salah satu kendalanya adalah semakin berkurangnya jumlah laboratorium yang menyediakan jasa cuci dan cetak atau pindai film. Hasil jepretan kamera analog juga tak bisa langsung dilihat pada komputer. Film harus dicuci terlebih dulu agar klise terbentuk. Setelah itu, pemindaian dapat dilakukan. Tapi justru itu yang menjadi tantangan yang berkesan baginya.
Tidak hanya di Kamera Analog Borneo, ternyata Ovi juga bisa di temui di komunitas Hunting Pasar Banjarmasin dan Stage ID Banjarmasin. Yang kepo sama hasil foto nya bisa check di Instagram @shootntalk & @octaovi