“Trilogi Wangi” pentas drama musikal garapan Sanggar Seni Demokrat sukses mementaskan alur cerita pertama nya pada Jumat, 1 Juli 2022 di Hall Wetland Square. Dengan satu dari tiga cerita pertama yang bertajuk “Derasnya Hujan Pukul 3.15”.
Untuk konsep cerita dari Trilogi Wangi sendiri pun mengangkat kisah sebuah kelurga di tahun 2002, dimana ada 4 bersaudara menjalani kehidupan mereka sebagai yatim piatu. Dengan dekoran panggung dan make up artist yang membuat kita kembali ke tahun 2000-an.
Selain drama teater, Trilogi Wangi pun menyatukan teater dengan musik pop-jazz sebagai pelengkap pertunjukan mereka. Bahkan untuk lagu pun mereka produksi sendiri. Kurang lebih terdapat 5 lagu sendiri yang dibawakan saat pementasan kemarin, yaitu 1) Rasa Bahagia, ciptaan Danang Dwi Prasetyo & Retina Handriani 2) Ruang Menanti, ciptaan Waluyo Mukti & Ronaldo H.S 3) Menghela, ciptaan Danang Dwi Prasetyo & Retina Handriani 4) Diaku, ciptaan Waluyo Mukti 5) Percik Rona Kasih, ciptaan Danang Dwi Prasetyo.
\
Pentas Drama Musikal ini sekaligus menjadi perayaan 10 tahun berdirinya Sanggar Seni Demokrat dengan mengajak seluruh anggota di sanggar untuk terlibat dan sama-sama belajar dalam proses penggarapan.
\
“Tentunya dengan lintas angkatan dari angkatan Wayang (2014) hingga Anggota Muda (2021) yang tergabung dalam proses penggarapan ini, berharap semua bisa meningkatkan kualitasnya lagi dalam menyelenggarakan sebuah pementasan”, ujar Fahmi Muslim selaku Pimpinan Produksi. Pementasan Trilogi Wangi sendiri pun mendapatkan respon positif dari salah satu penonton mereka. “Konsep-nya well prepared banget, plot ceritanya oke, terus ada juga meangkat isu sosialnya, juga lagu-lagu nya sangat mudah untuk dipahami penonton. Pokoknya worth it banget untuk 35k”, ujar Sita salah satu penoton yang hadir malam itu.
“Dengan penggarapan Trilogi Wangi kemarin, kita selaku penggiat seni teater mencoba membuka ke masyarakat dan ingin membuktikan kualitas teater khususnya di Sanggar Seni Demokrat menjadi yang terbaik dari segala aspek, tidak hanya tentang aktor di depan panggung saja, tetapi mencakup belakang panggung, seperti sosial media, serta kemasan pertunjukkan yang bisa menjadi contoh untuk penggarap lain”, ujar Fahmi Muslim.
Sukses terus untuk kawan-kawan Sanggar Seni Demokrat! Ditunggu kelanjutan cerita dari Trilogi Wangi.
--------------------
Author : Aria Baskara
Editor : Rifky Gap
Photo : Atif Alfirza